Mlaku Mbungkuk Nang Ngarepe Wong Tuwo

Inilah Budaya Nusantara yang sangat cocok dengan misi Nabi Kita Muhammad saw. "Innama Buitsu Liutamimma Makarimal Akhlak"

Mlaku mbungkuk disini maksudnya adalah berjalan membungkuk saat lewat di depan orang yang lebih tua. Perilaku orang Jawa seperti ini sudah ada sejak dahulu. Bertujuan untuk mengajarkan tatakrama dan sopan santun kepada anak, agar menghormati orang yang lebih tua. Posisi yang dimaksudkan dengan mlaku mbungkuk yaitu, membungkukkan badan ke bawah, kemudian meletakkan satu tangan di belakang (tepat di atas pinggang), kemudian tangan yang satunya diluruskan ke bawah agak ke depan. Biasanya orang yang jalan membungkuk sambil berkata “nyuwun sewu, nderek langkung”. Saat berjalan dengan membungkukkan badan seperti ini, haruslah berjalan pelan-pelan, bukan malah berlari. Hal seperti itu adalah cara orang Jawa yang lebih muda dalam menghormati orang yang lebih tua, apabila hendak lewat di depannya. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar orang berjalan membungkuk di bawah ini.
 “Dalam interaksi sehari-hari di masyarakat Jawa, orang lebih muda akan selalu membungkukkan badannya ketika sedang berjalan di depan orang yang lebih tua. Etika ini bila dilihat sepintas akan terlihat sangat sepele, namun sebenarnya etika ini menggambarkan sikap tunduk atau hormat antara orang muda terhadap orang yang lebih tua. Selain itu, sikap membungkukkan badan juga menandakan bahwa orang ini menghargai dan menempatkan posisinya.“ (Zaairuh Haq, 2011:24)
.
Sayangnya, anak-anak muda di Jawa zaman sekarang mulai pudar sopan santun dan tatakramanya. Sehingga membuat mereka merasa tidak perlu lagi melakukan hal-hal yang diajarkan orang tuanya sejak kecil. Disaat seperti sekarang ini, banyak anak kecil atau orang yang lebih muda, berjalan seenaknya saat lewat di depan orang yang lebih tua. Mereka merasa tidak malu atau dalam bahasa Jawa ora perkewuh. Akibat pengaruh budaya luar, akan membuat tatakrama dan perilaku anak muda di Jawa menjadi berubah.
.
Maka dari itu kita harus pandai-pandai memilih kebudayaan yang masuk, dengan meniru hal baik dan membuang hal yang sekiranya tidak pantas dilakukan orang Jawa. Agar, sopan santun atau etika orang Jawa tidak hilang dengan begitu saja.
.
.Sumber : Zaairul Haq, Muhammad. 2011. "Mutiara Hidup Manusia Jawa", Malang: Aditya Media Publishing.

BAGAIMANA DENGAN ANAK-ANAK KITA SEKARANG, APAKAH MEREKA MASIH MEMBUNGKUK JIKA LEWAT DIHADAPAN KITA ?

0 Comments

Post a Comment