A Classic Souvenir


Kami menyebutnya Berkat. Nasi bungkus yang dibagikan sama rata sama rasa selepas kenduren (kenduri) dengan menu: lotho, mie atau saoun, kentang, buncis, srondeng, suwiran telur goreng atau setengah potong telur rebus dan beberapa jumput daging ayam. Dibungkus daun pisang atau yang lebih mentereng memakai daun pohon jati. Kue hiasannya tergantung hajatannya apa?! Kalau kenduri orang meninggal biasanya pakai apem, kenduri telon telon, tingkepan, atau kelahiran anak pakai iwel iwel. Kadang terselip amplop kecil berisi uang seribu rupiah bahkan lebih. Konon apem itu adalah simbol, berasal dari bahasa Arab 'afun - artinya maaf. Maksudnya memintakan maaf bagi yang sudah meninggal. Sedangkan iwel iwel berasal dari kata waliwa lidaiya - artinya kedua orang tua. Maksudnya agar sang anak bisa berbakti kepada orang tua. Begitulah orang Jawa, selalu membuat mudah dan menyederhanakan segala sesuatu. Bahkan hidup pun bagi mereka gak perlu dibikin rumit. Mangan ra mangan ngumpul. (Yo mesti keluwen mbah... mbah...).

Singkat cerita, istri saya adalah sosok yang keranjingan dengan Nasi Berkat. Tiap kali saya ada undangan kenduren, istri saya selalu bersiap membuat sambel bawang - ramuan pemicu andrenalin yang wajib hadir di meja makan. Biasanya kami berdua menyantapnya di depan tv, berebut menghabiskan. Entahlah, Nasi Berkat justru menjadi menu favorit kami. Tentu bukan lantaran gratisan atau gak ada atau kami gak kuat beli yang lain. Sebuah kenikmatan dari menu sederhana dan sangat klasik. Kami hanya percaya bahwa ada doa kebaikan terhembus dari puluhan orang yang datang, terselip dan bersembunyi di sela sela srondeng atau lothonya.

Kenduren dan berkat, salah satu kearifan klasik yang menjadi tetenger silaturahmi warga kampung untuk saling menyapa, membantu dan mendoakan kepada sesamanya. Souvenir dari sohibul hajat yang dihadiahkan penuh keiklasan, didoakan oleh para tetua atau pak kyai dan diamini oleh hadirin yang datang. Kenikmatan yang mustahil kami tolak karena penuh barokah, berkah dan berkat.

0 Comments

Post a Comment