Sebelumnya Rachel Maryam yang jalan-jalan ke Prancis meminta fasilitas KBRI. Lalu Ade Komarudin melontarkan kata "genit" kepada rombongan PIA (Persaudaraan Istri Anggota DPR) yang mungkin niatnya mengkoreksi, mengklarifikasi sekaligus menyelamatkan citra istri-istri dewan plesiran ke Jepang. Namun kemudian ditanggapi Fadli Zon yang kebetulan istrinya ada dalam rombongan itu dengan menyalahkan ketumnya sendiri.
Tak susah untuk menakar kualitas otak Fadli Zon. Apa sudah lupa bahwa sebelumnya dia terlibat kampanye dan foto-foto dengan pendukung bayaran Donald Trump. Setelah kunjungan kerja yang dibiayai negara, dia dengan Setya Novanto jalan-jalan di Amerika dan beralasan menggunakan duit sendiri. Padahal tiket PP jelas menggunakan anggaran negara.
Tak berhenti disitu, Fadli Zon jadi ceriwis seperti istri tetangga kurang kiranti, begitu lebay mengomentari beda pendapat antar menteri. Kalau para menteri itu beda pendapat soal program kerja, sekarang Fadli Zon sebagai pimpinan DPR beda pendapat soal foto, istri jalan-jalan ke Jepang dan banner. Mana yang lebih kampret? Kalau masih ada yang menganggap Fadli Zon dan DPR lebih baik, saya ingin mengatakan dengan sangat serius “kalian sampah!”
Tersiar kabar bahwa PIA juga melakukan kegiatan sosial. Lha emang gue pikirin? Yang kami soroti adalah foya-foya berlimpah itu. Apa mereka gak sadar kalo suami mereka di rumah sibuk membuat ramuan jeruk nipis dan kecap untuk obat batuk gegara serak, teriak-teriak, mengeluh gaji kecil dan kurang. Persis ayam tak dikasih makan.
Kalo ayam saya berisik biasanya saya sembelih! Kalo ayam kalian gimana?